Kamis, 27 Maret 2014

Khadijah adalah Rumah Kita



Setiap wanita menyimpan rumahnya dalam hati mereka              
Baik ketika hidup di tenda kecil yang dibangun di padang pasir atau di gunung-gunung maupun gedung-gedung dan istana
Di rumah atau di belakang dusun
Tersesat atau tak ada harapan
Pendatang atau pengembara
Tawanan atau terantai
Kepala yang bermahkota atau kaki yang terbelenggu
Tiada bedanya
Setiap ruang wanita penuh dengan kesunyian
Kekuatan dahsyat untuk membangun ruangan itu akan terus menyelimuti sekitarnya bahkan sampai mereka mati dan tulang-tulang menjadi tanah
Karena wanita adalah bumi
Wanita adalah dunia
Kehidupan bukan hanya tempat melahirkan, tapi juga tempat mereka dikubur. Mereka berhati lembut layaknya serbuk bunga atau orang yang melakukan kebaikan dengan rendah hati, seperti tangan yang tekun atau lembut selembut bulu burung.
Kekuatan wanita seperti kekuatan gaib yang menopang dunia
Semua hal ini tak tertulis di buku legenda
Hidup ditemani dengan air, sabun, dan tungku, bukan dengan pedang. Pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga layaknya detak-detak jantung
Detak-detak jantung itu tidak mudah di dengar dari luar…tapi detak-detak kecil itu adalah sumber kehidupan.
Yang mendendangkan dengan runtutan simfoni alam semesta yang harmonis, sebuah rutinitas yang tidak akan bisa dibedakan dengan aliran air
Selincah-lincahnya kucing bergerak adalah wanita
Para wanita selalu bergerak, selalu bergerak maju tanpa beralih arah di setiap napasnya. Seperti suara, seperti napas, di setiap udara yang dihirup dan di setiap waktu yang terlewati, di setiap langkah mereka membawa rumah mereka.
Setiap suara yang keluar, mereka membangun dan menatanya
Setiap suara yang terdengar, mereka membangun dan menatanya
Tanpa merasa bosan, mereka membangun rumah secepat kecepatan suara
Rumah para wanita dibangun di atas suara-suara
Kita bisa berpikir mereka tak memiliki rumah jika dilihat dari luar
Padahal, wanita adalah rumah pertama ketika anak laki-laki lahir
Rumah yang mereka tuju pula ketika akan kembali
Mereka tahu bahwa tempat itu bersembunyi di dalam hati para wanita
Wanita adalah rumah
Tempat bernaung
Aktif, memiliki visi, dan kreatif adalah kemampuan yang dimilki para wanita dalam membangun rumah tangganya
Untuk orang-orang yang memahami, ini semua seperti sebuah ruh
Seperti ingatan, kenangan, dan acuan
Ketika kita lebih berhati-hati dalam melihat, semua yang berada di alam semesta ini saling melengkapi dengan kasih sayang dan gairah
Saling tarik di lingkaran besar, dan pada saat itu kita akan melihat betapa pentingnya sumber kehidupan yang diungkapkan dengan kata ‘nisa’
Wanita adalah simfoni megah
Setiap wanita memiliki pengetahuan tentang rumah yang luas
Begitulah takdirnya
Wanita adalah bagian dari batin kebenaran.
Wanita, seseorang yang setiap kata-katanya tak terbahas, dilupakan, dan hilang identitasnya
Kita semua bergantung pada dunia, pada hidup, yang bertumpukan  cerita hidup, dongeng-dongeng para wanita
Kehidupan diturunkan ke dunia dengan dititipkan kekasih-Nya kepada Khadijah, terus mengalir dari bumi ke langit.
Khadijah adalah istri Nabi Muhammad, ibu yang mengandung anak-anaknya, rumah untuk dirinya.
Atap Khadijah terbuka menghadap langit. Itu sebabnya huruf Kha menghadap ke langit.
Tempat terjadinya mikraj
Tempat berkumpulnya semua rahasia
Kasih sayang Khadijah adalah dunia yang diberikan kepada kekasih-Nya.
Oleh karena itu, dia adalah ‘kubra’
Khadijah yang pertama dan terakhir.
Kasih sayang Khadijah adalah kerajaan Rasulullah (salawat dan salam untuknya)
Khadijah adalah ibu untuk rumah para umat Nabi Muhammad yang penuh berkah (salawat dan salam untuknya)
Dikutip dari novel Sibel Eraslan

Rabu, 26 Maret 2014

"Euforia Pen-caleg-an"




Pemilu 2014 tinggal menghitung hari, sejak dibukanya kampanye resmi tidak henti-hentinya media elektronik dan media cetak dihiasi dengan wajah-wajah calon legislatif, calon-calon yang mewakili kita dalam menyalurkan aspirasi, katanya sich gitu tapi kebanyakan mewakili kepentingan masing-masing.
Beberapa hari yang lalu pulang kampung, di kampung pun sudah ramai dengan kontrakan partai dan caleg. Awalnya aku juga bingung dengan istilah kontrak disini setelah aku tanya pada bapakku tercinta ternyata kontrak yang dimaksud adalah kontrak terhadap caleg dan partai mana yang ngasih uang banyak. Wah sekarang rakyat pintar ya, memilih caleg yang ngasih duit banyak jadi kayak jualan barang milih di tempat yang harga jualnya paling tinggi hehehe.
Saat ini banyak orang yang gila kekuasaan, keistimewaan, kemudahan, kenyamanan, kehormatan, oleh sebab itu segala cara dilakukan baik itu yang halal maupun haram ditempuh asal dia bisa jadi anggota legislative. Melihat tayangan di televisi banyak hal-hal yang aneh yang dilakukan para caleg untuk mendapatkan jabatan. Kalau demikian yang dilakukan, ketahuan betapa ngebetnya mereka untuk menjadi anggota legislatif.
Kalau demikian para caleg yang sedang kampanye itu tak ubahnya seperti SPG (sales promotion girl) yang sedang menjajakan barang dagangannya. Itu berarti pemerintahan adalah perdagangan yang menguntungkan, keuntungannya sangat menggiurkan.
Jika para calegnya sudah seperti itu maka jangan salahkan rakyat jika banyak rakyat yang enggan untuk menggunakan hak pilihnya di pemilu yang akan digelar di 9 April 2014. Rakyat sudah capek jika harus di bohongin terus, dihidangkan janji tapi tidak pernah menyantap dari kenyataan janji tersebut.
Semoga para caleg yang akan menuju panggung legislative membenahi niatnya terlebih dahulu menjadi niat yang lurus sehingga akan membawa Indonesia menjadi negara yang mandiri dan tidak diremehkan oleh bangsa lain. Mengutip jargon dari caleg “rakyat cerdas tidak akan melahirkan koruptor yang baru”.


Selasa, 25 Maret 2014

Tumis Brokoli






Bahan:
1buah brokoli (ukuran sedang)
1 buah wortel (potong serong)
1 ons buncis (potong serong)
1 paha ayam (kukus lalu suwir-suwir)

Bumbu:
4 siung bawang putih (rajang kasar)
½ buah bawang Bombay (rajang kasar)
3 buah cabe rawit (potong serong)
1 batang seledri (rajang kasar)
1 batang perai (rajang kasar)
2 sendok makan blueband
¼ sendok teh lada bubuk
Garam dan gula secukupnya

Cara memasak:
-tumis bawang putih sampai keluar aromanya lalu masukkan bawang bombay , menyusul cabe. Tumis hingga layu. Tambahkan gula dan garam.
-masukkan wortel, brokoli dan buncis. Tumis hingga setengah matang dan cicipi.
-jika sudah pas, angkat dan sajikan
Hmmm yummy :)

Senin, 24 Maret 2014

Sup Tomat







Bahan:
 Tomat buah 500gram
Kaldu/air 500ml
Jagung manis 1buah (pipil)
Wortel manis 1buah
Brokoli 1buah (ukuran sedang)
Ayam ¼kg (suwir-suwir)

Bumbu:
Bawang bombay 1buah (iris kasar)
Bawang putih 3 siung (iris kasar)
Saus sambal 3sdm
Daun perai 1 batang (rajang kasar)
Blue band 2sdm
Daun seledri 1batang
Merica 1sdt
Garam secukupnya
Gula secukupnya

Cara memasak:
1.masukkan tomat pada air yang sudah mendidih, tunggu sebentar sampai kulit pecah lalu angkat. Buang air dan kupas tomat, buang biji dan hatinya, lalu blender.
2.tumis bawang putih dan bombay sampai keluar baunya dan layu.
3.tuang tomat yang sudah diblender, aduk sampai rata. Lalu tuang kaldu, dan masukkan merica, garam serta gula, aduk-aduk. Tunggu sampai jagung setengah matang lalu masukkan wortel dan brokoli.
4.setelah mendidih masukkan ayam yang sudah disuwir-suwir. Icip.
5.tunggu sampai mendidih lalu masukkan bawang perai.
6.angkat dan sajikan hangat.